Usus, Tempat Polusi Terbesar dalam Tubuh
by: Mr.Ang
Polusi terbesar yang menyebabkan manusia teracuni ada dari dalam diri sendiri. Letaknya ada pada usus besar setiap manusia. Menurut ahli therapi usus, Dr. Muhammad Rodhy seperti dikutip Radar Lampung (grup JPNN), gaya hidup modern yang ditandai dengan tekanan stress, pola makan yang tidak sehat, kurang olah raga, serta konsumsi obat-obatan seperti anti-histamin, dapat merusak flora usus besar.
Akibatnya, usus besar kehilangan kemampuan untuk mengeluarkan sampah atau kotoran secara sempurna. Alhasil sampah yang tertahan dalam usus besar akan melekat di dinding usus besar dan berkerak. "Diperkirakan jumlahnya mencapai 2,5 Kg sampai 10 Kg pada setiap manusia," ungkapnya.
Sehingga,sampah yang berkerak ini yang kemudian membusuk dan meracuni manusia. "Sampah yang berkerak dan membusuk ini mengandung berbagai racun yang membahayakan kesehatan," sambung Rodhy.
Gangguan kesehatan yang muncul akibat sampah yang berkerak di usus itu antara lain meninggikan tekanan darah, gangguan sirkulasi darah, gangguan syaraf pusat, serta bau nafas dan masih banyak yang lainnya.
Lebih lanjut Rodhy mengungkapkan bahwa selain menjaga pola hidup sehat seperti banyak mengkonsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung serat, colon therapy merupakan solusi tepat untuk mengatasi masalah ini. Karena, kata dia, metode ini efektif membersihkan kotoran yang sudah mengerak yang menempel pada dinding usus besar.
Ditambahkan, banyak manfaat yang bisa dirasakan dengan tidak adanya penumpukan sampah didalam usus besar seperti meningkatkan stamina karena racun atau toksin dalam tubuh menjadi berkurang. Sehingga, penyerapan nutrisi akan meningkat serta dapat terhindar dari berbagai penyakit. Selain itu kondisi ini juga akan membuat seseorang memiliki tubuh dengan berat yang lebih ideal. (nui)
Akibatnya, usus besar kehilangan kemampuan untuk mengeluarkan sampah atau kotoran secara sempurna. Alhasil sampah yang tertahan dalam usus besar akan melekat di dinding usus besar dan berkerak. "Diperkirakan jumlahnya mencapai 2,5 Kg sampai 10 Kg pada setiap manusia," ungkapnya.
Sehingga,sampah yang berkerak ini yang kemudian membusuk dan meracuni manusia. "Sampah yang berkerak dan membusuk ini mengandung berbagai racun yang membahayakan kesehatan," sambung Rodhy.
Gangguan kesehatan yang muncul akibat sampah yang berkerak di usus itu antara lain meninggikan tekanan darah, gangguan sirkulasi darah, gangguan syaraf pusat, serta bau nafas dan masih banyak yang lainnya.
Lebih lanjut Rodhy mengungkapkan bahwa selain menjaga pola hidup sehat seperti banyak mengkonsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung serat, colon therapy merupakan solusi tepat untuk mengatasi masalah ini. Karena, kata dia, metode ini efektif membersihkan kotoran yang sudah mengerak yang menempel pada dinding usus besar.
Ditambahkan, banyak manfaat yang bisa dirasakan dengan tidak adanya penumpukan sampah didalam usus besar seperti meningkatkan stamina karena racun atau toksin dalam tubuh menjadi berkurang. Sehingga, penyerapan nutrisi akan meningkat serta dapat terhindar dari berbagai penyakit. Selain itu kondisi ini juga akan membuat seseorang memiliki tubuh dengan berat yang lebih ideal. (nui)
Referensi: www.jpnn.com